Polrinews
Tewasnya Siswa SD di Inhu Terkesan Janggal, Keluarga Korban Lapor ke Kapolri

Ayah Korban
SIGAPNEWS.CO.ID - Kasus penanganan meninggalnya seorang siswa SD di Kabupaten Inhu, kemaren, terkesan janggal. Usai polisi menyimpulkan diduga bahwa korban tewas disebabkan infeksi usus buntu.
Dikatakan pengacara kuasa hukum pihak keluarga korban, AP Purba bahwa perkara akan dinaikan ke Mabes Polri, Senin 9 Juni 2025.
"Saya menunggu tindakan Kapolda Riau. Kalau tidak diperiksa dengan tuntas dan benar kasus ini, akan saya bawa perkara ini ke Mabes (Kapolri)," ungkap Purba.
Proses penanganan perkara ini dilakukan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Riau. Menurut Purba, penyidik melakukan proses penyelidikan terkesan asal-asalan.
"Dari hasil pemeriksaan autopsi medis, korban mengalami adanya kontak fisik yang ditemukan luka memar disejumlah bagian anggota tubuh korban," kata Purba.
Pernyataan itu, malah berbanding terbalik yang disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, mengatakan bahwa korban meninggal disebabkan pecehnya infeksi usus buntu.
Sementara itu Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, berdasarkan hasil dari keterangan orang tua korban, mereka tidak mengetahui bahwasanya korban mengalami sakit usus buntu yang sudah kronis.
Meskipun begitu, dari hasil penyelidikan sementara, memang ada beberapa keterangan saksi yang menyatakan bahwa korban mendapat perlakuan kekerasan fisik dari kakak kelasnya.
"Bullyan yang dilakukan terduga, korban dipukul tangan kirinya, terus punggungnya juga dipukul. Tapi tidak ada hubungannya usus pecah dengan dugaan kekerasan yang dialami korban. Karena tidak ada kekerasan dibagian usus buntu korban," kata Asep.
Hal ini lantas dibantah Purba, menurut dia perkara tersebut masih dalam proses tahap penyelidikan belum masuk tahap penyidikan.
"Ini baru tahap penyelidikan belum masuk tahap penyidikan. Tapi kenapa pak Asep menyimpulkan penyebab meninggalnya korban kerena infeksi usus buntu. Ini sudah menyimpang," kesal Purba.
Diketahui, korban sebelum meninggal dunia, merasakan sakit dibagian perutnya. Oleh orang tuanya, korban dibawa ke tukang urut.
Dikarenakan kondisinya tidak membaik, korban kemudian dilarikan ke sebuah klinik di Kabupaten Inhu. Selanjutnya, korban dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat dan akhirnya meninggal dunia.
Editor :Helmi