Polrinews
Polda Riau Tanam 21 ribu Pohon di Hari Peringatan Pohon Sedunia
SIGAPNEWS.CO.ID - Peringatan Hari Pohon Sedunia 2025 di Danau Kayangan, Pekanbaru, berlangsung khidmat dan sarat pesan ekologis.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadi “kompas moral” dalam menjaga lingkungan dan membangun budaya melestarikan alam.
Polda Riau menggelar kegiatan puncak Gerakan Penanaman 21.000 Pohon dalam rangka Hari Pohon Sedunia.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolda Riau menyampaikan sambutan tentang pentingnya menghormati, merawat, dan memulihkan alam melalui gerakan Green Policing dan budaya menanam.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Polda Riau, Irwasda, pejabat utama Polda dan jajaran, Kodam, Danrem, perwakilan Pengadilan Tinggi, Pemerintah Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Riau, tokoh masyarakat, tokoh agama, aktivis lingkungan, pelajar SD hingga SMA, serta komunitas pecinta lingkungan.
Acara berlangsung pada puncak peringatan Hari Pohon Sedunia, (21 November 2025). Kegiatan ini dipusatkan di Danau Kayangan, Pekanbaru lokasi yang dipilih karena melambangkan kesucian dan harmoni antara manusia dan alam.
Gerakan massal ini bertujuan memulihkan ekosistem Riau yang telah mengalami kerusakan parah.
Kapolda menjelaskan bahwa Riau pernah menyisakan 5,4 juta hektare kawasan hutan pada 2016, namun kini tinggal sekitar 25 persen.
Rangkaian kebakaran hutan dan kabut asap 2018 menjadi momentum perlunya komitmen baru untuk mengembalikan kehijauan bumi Melayu Lancang Kuning.
Pada momen puncak ini, ditanam 210 pohon dari berbagai jenis seperti durian, mangga, matoa, dan nangka madu.
Selain itu, sebanyak 2.100 benih ikan patin ikut ditebar sebagai simbol pemulihan ekosistem perairan.
Hingga hari pelaksanaan, total pohon yang telah ditanam di seluruh Riau mencapai 2.498 pohon, sebagai bagian dari target 21.000 pohon.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau menegaskan tiga prinsip moral bagi generasi muda yakni respek terhadap alam, tanggung jawab menjaga lingkungan, dan solidaritas kosmis antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam.
Kapolda berharap gerakan ini menjadi “sejarah baru” bagi Riau, sekaligus menghapus stigma sebagai provinsi penghasil asap.
Ia juga mengajak para pelajar memberi nama pada setiap pohon yang ditanam agar lahir kedekatan emosional dan rasa tanggung jawab untuk merawatnya.
“Menanam pohon adalah menanam masa depan. Ini investasi ekologis yang hasilnya akan dinikmati anak cucu kita,” ujar Kapolda.
Melalui dukungan pemerintah daerah dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, ia menegaskan bahwa pelestarian budaya dan lingkungan harus terus diwariskan sebagai tuah dan marwah bumi Melayu.
Editor :Helmi