Polrinews
Polisi Usut Tewasnya Seorang Bocah SD di Inhu, 22 Orang Diperiksa

SIGAPNEWS.CO.ID - Polisi masih mengusut meninggalnya seorang bocah inisial KB berusia 8 tahun di Kecamatan Seberida, Inhu. Ia yang masih duduk di bangku kelas 2 SD, menjadi korban penganiayaan dan buli oleh kakak kelasnya.
Curiga meninggalnya korban, pihak keluarga langsung melaporkan ke Polres Inhu guna menemukan penyebab meninggalnya korban.
Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan terkait dugaan tersebut. Dimana, orang tua korban membuat laporan setelah sang anak meninggal dunia.
"Korban anak dibawah umur diduga mendapatkan penganiayaan," ucap Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar di Media Center 91 Polda Riau, Kota Pekanbaru.
Dalam proses penyelidikan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan puluhan orang saksi untuk dimintai keterangannya.
"Sudah ada 22 orang saksi. Terdiri dari tukang urut, orang tua korban, dua dokter, 5 orang teman korban, kepala sekolah, guru serta wali kelas korban," kata AKBP Fahrian.
Proses penanganannya, berlanjut ke tahap autopsi tubuh korban. Kata Fahrian guna mengetahui penyebab meninggalnya korban.
"Autopsi dilakukan untuk mengetahui pasti penyebab korban meninggal," ujar Kapolres Inhu itu.
Diketahui, korban sebelum meninggal dunia, merasakan sakit dibagian perutnya. Oleh orang tuanya, korban dibawa ke tukang urut.
Dikarenakan kondisinya tidak membaik, korban kemudian dilarikan ke sebuah klinik di Kabupaten Inhu. Selanjutnya, korban dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat dan akhirnya meninggal dunia.
Editor :Helmi