POLRInews
Dialog Kebangsaan, KPK : Calon Pimpinan Polri Harus Berani Lawan Korupsi

Firli mengatakan budaya korupsi itu bisa dimulai dari tahap apapun termasuk dalam pengadaan barang dan jasa.
Bahkan, di tahap perencanaan saja korupsi bisa terjadi jika kegiatan apapun tidak dilakukan secara terbuka.
"Karena tahapan-tahapan korupsi itu mulai dari perencanaan sudah bisa terjadi korupsi, saat pelaksanaan bisa terjadi, penganggaran bisa terjadi, pengawasan dan evaluasi bisa terjadi. Padahal kita sepakat negara kita negara demokrasi," lanjutnya.
Dengan budaya korupsi yang terus mengakar, maka Firli mengatakan bangsa Indonesia tidak akan pernah mencapai tujuannya.
"Kalau kita melihat perjalanan bangsa kita pak, kenapa korupsi menjadi penting (untuk diberantas), karena memang tidak bisa kita mencapai tujuan negara kalau tidak selesai korupsi ini," tuturnya.
Untuk itu, Firli menegaskan kepada para Serdik calon pimpinan Polri yang tengah menempuh pendidikan di Sespim Lemdiklat Polri untuk mulai memerangi korupsi.
Hal itu tentunya dimulai dari tekad diri dan keyakinan para Serdik untuk memulai tindakan anti korupsi dari diri sendiri.
Sementara itu, salah satu anggota Pokjar XI Sespimmen Polri Digreg 63, Kompol Hotmartua Ambarita mengatakan seusai mendapat pembelajaran dari Ketua KPK Firli Bahuri, dirinya secara pribadi memiliki tekat untuk menjadi pelopor anti korupsi di tubuh Polri.
"Kami siap menjadi pelopor anti korupsi ke depannya. Semoga Polri menjadi institusi yang bersih dan bebas korupsi. Kemudian dapat dicontoh masyarakat dan semua pihak,” yakinnya.(rls).
Read more info "Dialog Kebangsaan, KPK : Calon Pimpinan Polri Harus Berani Lawan Korupsi" on the next page :
Editor :Helmi